Hai, sahabat pembaca yang budiman. Apa kabar kalian? Semoga selalu sehat dan bahagia ya. Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi dengan kalian tentang hukum tajwid surat An Nisa ayat 136. Tahukah kalian apa itu hukum tajwid? Hukum tajwid adalah ilmu yang mempelajari cara membaca Al-Quran dengan benar dan indah. Hukum tajwid sangat penting untuk dipelajari oleh setiap muslim yang ingin membaca Al-Quran dengan baik dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Salah satu surat dalam Al-Quran yang memiliki banyak hukum tajwid adalah surat An Nisa. Surat An Nisa artinya surat wanita, karena surat ini banyak membahas tentang hak-hak dan kewajiban wanita dalam Islam. Surat An Nisa terdiri dari 176 ayat dan termasuk surat Madaniyah, yaitu surat yang diturunkan di kota Madinah. Salah satu ayat dalam surat An Nisa yang cukup terkenal adalah ayat 136, yang berisi tentang perintah untuk beriman kepada Allah, Rasul-Nya, kitab-kitab-Nya, malaikat-malaikat-Nya, dan hari akhir.
Nah, bagaimana cara membaca surat An Nisa ayat 136 dengan hukum tajwid yang benar? Yuk, kita simak bersama-sama.
Daftar Isi
Bacaan Surat An Nisa Ayat 136 dan Artinya
Berikut ini adalah bacaan surat An Nisa ayat 136 dalam bahasa Arab, latin, dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia.
اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
A’udzu billahi minasy syaithonir rojiim
Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Bismillahirrohmaanirrohiim
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اٰمِنُوْا بِا للّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَا لْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَا لْكِتٰبِ الَّذِيْۤ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ
وَمَنْ يَّكْفُرْ بِا للّٰهِ وَمَلٰٓئِكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًاۢ بَعِيْدًا
Yaa ayyuhalladziina aamanuu aaminuu billaahi wa rosuulihii wal-kitaabilladzii nazzala ‘alaa rosuulihii wal-kitaabilladzii anzala min qoblu, wa may yakfur billaahi wa malaa-ikatihii wa kutubihii wa rusulihii wal-yaumil-aakhir faqod dholla dholaalam baiidaa
Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barang siapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.
Baca Juga : Download Diagram Tajwid Lengkap 1 Halaman PDF
Hukum Tajwid Surat An Nisa Ayat 136
Setelah kita mengetahui bacaan dan arti dari surat An Nisa ayat 136, sekarang kita akan membahas hukum tajwid yang terdapat dalam ayat tersebut. Hukum tajwid adalah aturan-aturan yang mengatur cara membaca huruf-huruf dalam Al-Quran, seperti panjang-pendeknya, tebal-tipisnya, dan lain-lain. Hukum tajwid bertujuan untuk menjaga keaslian dan keindahan bacaan Al-Quran, serta menghindari kesalahan-kesalahan yang dapat merubah makna dari ayat-ayat Al-Quran.
Berikut ini adalah hukum tajwid yang terdapat dalam surat An Nisa ayat 136, beserta penjelasan dan contohnya.
Mad Jaiz Munfasil
Mad jaiz munfasil adalah mad yang terjadi karena huruf mad (alif, wawu, atau ya mati) bertemu dengan hamzah pada kata yang berbeda. Panjang bacaan mad jaiz munfasil adalah antara 2 sampai 5 harakat, tergantung pada kebiasaan dan keindahan bacaan.
Contoh mad jaiz munfasil dalam surat An Nisa ayat 136 adalah pada kata يٰۤاَ يُّهَا (yaa ayyuhaa). Huruf alif mati setelah fathah bertemu dengan hamzah pada kata yang berbeda, yaitu kata ayyuhaa. Maka, huruf alif mati tersebut dibaca panjang antara 2 sampai 5 harakat.
Mad Asli
Mad asli adalah mad yang terjadi karena huruf mad (alif, wawu, atau ya mati) bertemu dengan huruf yang sama dengan harakat yang sama. Panjang bacaan mad asli adalah 2 harakat.
Contoh mad asli dalam surat An Nisa ayat 136 adalah pada kata الَّذِيْنَ (alladziina). Huruf ya mati setelah kasrah bertemu dengan huruf ya yang sama dengan harakat kasrah. Maka, huruf ya mati tersebut dibaca panjang 2 harakat.
Alif Lam Syamsiyah
Alif lam syamsiyah adalah alif lam yang bertemu dengan huruf syamsiyah, yaitu huruf-huruf yang menyebabkan huruf lam tidak dibaca, melainkan dimasukkan ke dalam huruf syamsiyah tersebut. Huruf syamsiyah ada 14, yaitu ت ث د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ل ن (ta, tsa, dal, dzal, ro, zai, sin, syin, shod, dhod, tho, zho, lam, nun). Tanda alif lam syamsiyah adalah adanya tasydid di atas huruf syamsiyah.
Contoh alif lam syamsiyah dalam surat An Nisa ayat 136 adalah pada kata اللّٰهِ (Allaahi). Huruf lam bertemu dengan huruf lam syamsiyah yang ditandai dengan tasydid. Maka, huruf lam tidak dibaca, melainkan dimasukkan ke dalam huruf lam syamsiyah tersebut. Cara membacanya adalah dengan menekankan huruf lam syamsiyah tersebut.
Mad Badal
Mad badal adalah mad yang terjadi karena huruf mad (alif, wawu, atau ya mati) bertemu dengan hamzah wasal pada kata yang sama. Hamzah wasal adalah hamzah yang tidak dibaca jika berada di awal kata, tetapi dibaca jika
berada di tengah atau akhir kata. Panjang bacaan mad badal adalah 2 harakat.
Contoh mad badal dalam surat An Nisa ayat 136 adalah pada kata الَّذِيْۤ (alladzii). Huruf ya mati setelah kasrah bertemu dengan hamzah wasal yang ditandai dengan tanda waqaf. Maka, huruf ya mati tersebut dibaca panjang 2 harakat.
Idgham Bighunnah
Idgham bighunnah adalah idgham yang terjadi karena huruf nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf idgham bighunnah, yaitu ي م ن و (ya, mim, nun, wawu). Idgham bighunnah adalah menyatukan huruf nun mati atau tanwin dengan huruf idgham bighunnah, dengan membaca huruf idgham bighunnah dengan ghunnah (dengung). Ghunnah adalah suara yang keluar dari hidung, dengan panjang 2 harakat.
Contoh idgham bighunnah dalam surat An Nisa ayat 136 adalah pada kata اٰمَنُوْۤا (aamanuu). Huruf nun mati setelah fathah bertemu dengan huruf wawu idgham bighunnah. Maka, huruf nun mati tersebut disatukan dengan huruf wawu, dengan membaca huruf wawu dengan ghunnah.
Idgham Bilaghunnah
Idgham bilaghunnah adalah idgham yang terjadi karena huruf nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf idgham bilaghunnah, yaitu ل ر (lam, ro). Idgham bilaghunnah adalah menyatukan huruf nun mati atau tanwin dengan huruf idgham bilaghunnah, tanpa membaca huruf idgham bilaghunnah dengan ghunnah (dengung).
Contoh idgham bilaghunnah dalam surat An Nisa ayat 136 adalah pada kata وَرَسُوْلِهٖ (wa rosuulihii). Huruf nun mati setelah fathah bertemu dengan huruf ro idgham bilaghunnah. Maka, huruf nun mati tersebut disatukan dengan huruf ro, tanpa membaca huruf ro dengan ghunnah.
Iqlab
Iqlab adalah mengubah huruf nun mati atau tanwin menjadi huruf mim, jika bertemu dengan huruf ب (ba). Tanda iqlab adalah adanya tanda kecil berbentuk mim di atas huruf ba.
Contoh iqlab dalam surat An Nisa ayat 136 adalah pada kata اَنْزَلَ (anzala). Huruf nun mati setelah kasrah bertemu dengan huruf ba. Maka, huruf nun mati tersebut diubah menjadi huruf mim, dengan membaca huruf ba dengan ghunnah.
Izhar Halqi
Izhar halqi adalah izhar yang terjadi karena huruf nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf izhar halqi, yaitu ا ح خ ع غ ه (hamzah, ha, kha, ‘ain, ghoin, ha). Izhar halqi adalah memisahkan huruf nun mati atau tanwin dengan huruf izhar halqi, dengan membaca huruf izhar halqi dengan jelas.
Contoh izhar halqi dalam surat An Nisa ayat 136 adalah pada kata وَمَنْ (wa man). Huruf nun mati setelah fathah bertemu dengan huruf hamzah izhar halqi. Maka, huruf nun mati tersebut dipisahkan dengan huruf hamzah, dengan membaca huruf hamzah dengan jelas.
Baca Juga : Tajwid Surat Asy Syams ayat 1-15: Cara Membaca dan Maknanya
Kesimpulan
Demikianlah artikel yang saya buat tentang hukum tajwid surat An Nisa ayat 136. Semoga artikel ini dapat membantu kalian untuk memahami dan mengamalkan hukum tajwid dengan benar dan mudah. Jangan lupa untuk selalu berlatih membaca Al-Quran dengan hukum tajwid yang baik dan benar, agar kita mendapatkan pahala dan keberkahan dari Allah SWT. Aamiin.
Terima kasih telah membaca artikel ini sampai habis. Jika kalian memiliki pertanyaan, saran, atau kritik, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Saya akan sangat senang mendengar pendapat kalian. Sampai jumpa di artikel selanjutnya, sahabat pembaca. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.